Johnnydeppreads.com – Jika Anda ingin bersnorkel dan menyelam bersama hiu paus, Indonesia adalah tempat yang tepat. Anda dapat menjumpai raksasa lembut ini di beberapa tempat di seluruh kepulauan Indonesia. Meskipun ada laporan penampakan hiu paus di sekitar Bali, Komodo, Alor, dan Raja Ampat, peluang terbaik Anda untuk bersnorkel dan menyelam bersama spesies ikan terbesar adalah di Teluk Triton, Teluk Cenderawasih, dan Teluk Saleh di Sumbawa. Indonesia menawarkan beberapa lokasi bawah laut paling spektakuler untuk menjumpai hiu paus (Rhincodon typus). Keberadaan dan perilaku mereka dipengaruhi oleh kombinasi faktor biologis, lingkungan, dan manusia.
Konvergensi beberapa arus laut utama, termasuk Arus Lintas Indonesia, membawa air laut dalam yang kaya nutrisi ke permukaan. Nutrisi ini mendukung pertumbuhan plankton yang melimpah, yang menarik hiu paus yang memakan organisme mikroskopis ini. Selain itu, arus naik, terutama di sekitar wilayah seperti Sumbawa dan Teluk Cenderawasih, juga meningkatkan ketersediaan nutrisi. Perairan tropis Indonesia yang hangat (rata-rata 27-30 °C) menyediakan habitat termal yang ideal bagi hiu paus, yang lebih menyukai kondisi ini untuk proses metabolisme mereka.
Bagan dan Hiu Paus
Nelayan setempat secara historis memandang hiu paus sebagai pertanda keberuntungan, yang membawa kemakmuran. Penggunaan Bagan (platform penangkapan ikan tradisional) untuk menangkap ikan kecil, seperti ikan teri dan ikan layang, menyebabkan peningkatan kehadiran hiu paus yang tertarik ke platform ini karena konsentrasi ikan umpan yang tinggi. Kehadiran ikan besar sering kali berarti lebih banyak ikan umpan, menghasilkan tangkapan yang lebih baik. Daripada bersaing untuk mendapatkan ikan, raksasa yang lembut dan nelayan biasanya berakhir saling menguntungkan. Daerah dan masyarakat nelayan di Teluk Triton dan Cenderawasih mendapatkan keuntungan dari hubungan simbiosis ini.
Hiu Paus Kaimana di Teluk Triton
Teluk Triton, yang terletak di Papua Barat adalah wilayah terpencil dan masih alami yang jauh dari pariwisata massal. Namun dalam beberapa tahun terakhir, tempat ini telah mendapatkan reputasi sebagai tujuan menyelam yang masih alami dengan peluang yang sangat tinggi untuk melihat hiu paus. Pertemuan beberapa arus laut utama, yang memperkaya air dengan nutrisi, menciptakan lingkungan yang tenang bagi kehidupan laut. Nutrisi tersebut mendukung kepadatan plankton yang tinggi, yang sangat penting bagi ekosistem laut yang beragam, termasuk ikan-ikan besar. Lebih jauh lagi, daerah ini menawarkan situs bawah laut yang paling luar biasa dan belum tersentuh dengan latar belakang formasi batu kapur karst yang menjulang tinggi dan hutan tropis yang rimbun.
Teluk Triton dapat diakses melalui Bandara Kaimana dan musim terbaik untuk bertemu dengan raksasa yang lembut ini adalah dari Oktober hingga April. Selama periode tersebut, cuaca dan kondisi laut paling mendukung untuk penyewaan kapal pesiar dan ekspedisi menyelam. Jika Anda ingin meningkatkan peluang Anda untuk melihat hiu paus di sekitar Bagan di Teluk Triton, atur waktu penyelaman Anda sesuai dengan gelapnya bulan saat memancing sedang dalam kondisi terbaik.
Hiu Paus di Teluk Cenderawasih
Teluk Cenderawasih di pesisir utara Papua Barat adalah wilayah indah lainnya yang dikenal sebagai tempat menyelam dan snorkeling bersama hiu paus. Namun, karena lokasinya yang terpencil, tempat ini hanya dapat diakses melalui liveaboard atau penyewaan kapal pesiar pribadi. Dengan garis pantai sepanjang hampir 700 kilometer, hutan hujan tropis, hutan bakau, dan spesies makhluk laut yang tak terhitung jumlahnya, Teluk Cenderawasih adalah tujuan wisata wajib bagi mereka yang ingin menjelajahi beberapa wilayah terpencil di bumi.
Dengan 1,5 juta hektar kawasan laut yang dilindungi, wilayah ini memastikan kondisi yang murni dan memiliki flora dan fauna yang beragam, taman karang yang sangat sehat, dan kehidupan laut yang melimpah. Selain pertemuan dengan hiu paus, Teluk Cenderawasih menawarkan beberapa lokasi penyelaman bangkai kapal. Bagan, yang menarik hiu paus, secara teratur berpindah lokasi dan tersebar di berbagai wilayah. Namun, banyak dari mereka dapat ditemukan di sekitar Kwatisore, yang juga dikenal sebagai desa hiu paus.
Hiu Paus di Teluk Saleh di Sumbawa
Sumbawa adalah tempat yang kurang dikenal dan baru ditemukan baru-baru ini untuk snorkeling dan menyelam bersama hiu paus. Mereka dapat ditemukan di Teluk Saleh, dan mencari makan di dekat anjungan penangkapan ikan setempat. Tingkat pertemuan dengan hiu paus di Sumbawa sedikit lebih rendah dibandingkan dengan daerah di Papua Barat. Di sisi positifnya, penyewaan kapal pesiar di daerah tersebut tidak memerlukan komitmen waktu yang sama dan umumnya tidak terlalu merepotkan dalam hal logistik, perencanaan, dan biaya.
Mengunjungi hiu paus di Sumbawa sering kali dipadukan dengan penyewaan kapal pesiar di Komodo. Ini menambah banyak hal menarik, seperti perjalanan ke air terjun di Pulau Moyo dan menyelam di Taman Nasional Komodo. Penampakan hiu paus di Sumbawa terjadi sepanjang tahun, tetapi waktu terbaik untuk menemuinya adalah dari bulan Juni hingga September saat laut tenang dan jarak pandang tinggi.
Keberlanjutan Pariwisata Hiu Paus di Indonesia
Banyak orang berpendapat bahwa pemberian makan dapat mengubah perilaku makan serta pola migrasi hewan laut, termasuk hiu paus. Yang lain berpendapat bahwa penampakan hiu paus secara teratur di daerah terpencil berkontribusi pada perlindungan dan lingkungan laut secara umum. Tentu saja, ada insentif moneter tertentu, tetapi mengamati nelayan dan melihat seberapa besar rasa hormat yang mereka tunjukkan kepada makhluk laut yang luar biasa ini dan lingkungannya sangatlah menginspirasi.
Selain itu, hubungan antara nelayan dan hiu paus sudah ada sejak masa ketika pariwisata dan monetisasi hewan liar hampir tidak ada. Pada tahun 2008, perairan Kaimana dan Teluk Triton mendapatkan pengakuan dan status sebagai Kawasan Konservasi Perairan. Penampakan hiu paus tentu saja turut memengaruhi keputusan ini. Pemerintah Indonesia terus berupaya keras melindungi satwa liar dan masyarakat pulau di sekitarnya.
Pada tahun 2013, hiu paus ditetapkan sebagai spesies yang dilindungi sepenuhnya melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan. Selain itu, sejak tahun 2011, otoritas Taman Nasional Teluk Cenderawasih secara konsisten memantau populasi hiu paus untuk mengidentifikasinya. Hal ini meliputi jenis kelamin, bentuk tubuh, dan distribusi populasinya. Hingga Agustus 2023, sebanyak 188 ekor telah teridentifikasi.
Aturan Menyelam Bersama Hiu Paus
Baik saat bertemu hiu paus di Bagan buatan maupun di alam liar. Perlu diingat bahwa hiu paus adalah hewan liar dan harus diperlakukan dengan hormat. Perlu diketahui bahwa dalam keadaan apa pun Anda tidak boleh menyentuh, menunggangi, mengejar, atau mengganggu hiu paus. Jangan berenang di depan hiu paus atau menghalangi jalannya. Biarkan mereka berenang dengan bebas. Jangan menggunakan peralatan yang dapat mengganggu atau melukai hiu paus, seperti lampu kilat yang terang. Jaga jarak minimal 3m agar tidak mengganggu ikan raksasa tersebut.
Baca Juga : Berlibur ke Candi Cangkuang Garut yang Kaya akan Nilai Sejarah