Johnnydeppreads.com – Sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di dunia, Bali tidak hanya menawarkan pengalaman liburan yang santai di tepi pantai bagi pengunjungnya, tetapi merupakan surga bagi para pecinta sejarah dan kebudayaan. Pulau yang punya julukan sebagai Pulau Dewata ini mewarisi adat istiadat dalam bentuk kebudayaan yang mengusung konsep bentuk, struktur bangunan, fungsi, dan ornamen secara turun temurun. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Bali yang kental akan tradisi masih menjunjung tinggi dan melestarikan peninggalan budaya yang dimilikinya. Pulau ini juga menyimpan sejuta pesona spiritual dalam bentuk candi-candi kuno yang memancarkan keagungan sejarah dan kebudayaan Bali.

Monumen candi yang tersebar di Bali memiliki sejarah yang beragam. Mulai dari candi yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Udayana hingga candi yang dibangun pada masa Kerajaan Bedahulu dan merupakan bukti sejarah dari peradaban Hindu Buddha. Serta sebagai bentuk toleransi antar umat beragama sejak dahulu di Bali.

Daftar Rekomendasi Destinasi Wisata Candi Di Bali Yang Wajib Dikunjungi

Di Bali, kamu bisa mengeksplore candi-candi kuno yang tersebar di berbagai penjuru pulau menjadi saksi bisu dari kejayaan masa lampau, menciptakan perpaduan antara mistisisme dan keindahan arsitektural.

Candi Gunung Kawi

Candi Gunung Kawi berada dekat dengan Ubud, Bali. Tepatnya terletak di Tampaksiring, di sisi sungai Pakerisan Dusun Penaka. Candi Gunung Kawi didirikan pada abad ke-11, situs ini tidak hanya terdiri dari satu candi saja melainkan ada sepuluh candi yang diukir indah pada sebuah batu dengan tinggi masing-masing mencapai 7 meter.

Awalnya, kompleks candi ini dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Anak Wungsu dari Dinasti Udayana dan Ratu yang dipilihnya. Saat berkunjung ke lokasi ini, pengunjung dapat menyaksikan keindahan candi yang terbuat dari batu padas dengan detailnya yang terukir secara apik di dinding batu yang menyerupai bukit.

Selain sebagai tempat pemujaan, Candi Gunung Kawi juga memiliki nilai sejarah kuat yang mencerminkan keagungan kerajaan pada masa lalu. Batu-batu candi yang tersusun rapi menggambarkan kepiawaian pengrajin pada zaman dahulu dan memberikan kesan monumental pada situs ini. Bagi kamu yang punya rencana mengunjungi candi ini, disarankan untuk mengenakan pakaian sopan yang sesuai dengan adat istiadat setempat.

Candi Jukut Paku

Candi Jukut Paku terletak di Desa Singakerta, Ubud, Bali. Situs ini merupakan salah satu destinasi wisata religi di Bali yang disakralkan dan menyimpan kisah mistis juga unik. Candi ini diperkirakan berdiri sejak abad ke-8, menjadi tempat pertapaan dan pesayuban Rsi Markandeya yang merupakan salah satu resi kuno menurut kepercayaan agama Hindu. Candi Jukut Paku telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan kondisinya tertata indah layaknya sebuah taman yang sampai saat ini masih disakralkan. Sehingga bagi para pengunjung yang datang harus mematuhi peraturan.

Candi Buddha Kalibukbuk

Berbeda dengan kebanyakan candi di Bali yang mencerminkan kepercayaan Hindu. Candi ini menampilkan corak agama Buddha yang ditemukan pada bulan September tahun 1994. Terletak sekitar 300 meter dari jalan raya menuju arah Selatan di Desa Kalibukbuk, Kabupaten Buleleng, Bali. Beberapa artefak bersejarah yang berhasil ditemukan di situs ini meliputi 80 buah stupika, 3 buah relief, dan 18 materai, saat ini semuanya disimpan di Balai Arkeologi Denpasar Bali.

Candi Goa Gajah

Candi Goa Gajah merupakan sisa peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang ditemukan pada tahun 1922 oleh L.C Heyting, seorang pegawai muda asal Singaraja. Ia menceritakan pengalamannya saat melihat suatu entitas berbentuk monster dengan telinga lebar yang menyerupai gajah. Tiga tahun kemudian, Nieuwenkamp mengunjungi situs tersebut untuk memverifikasi cerita yang diutarakan oleh Heyting. Yang kemudian ditemukan bahwa tempat ini bukanlah monster melainkan sebuah candi. Candi ini terdiri dari lorong-lorong dan ruang dengan ukiran yang menceritakan kisah sejarah dan mitologi Hindu Buddha. Juga di dalamnya terdapat arca-arca kuno dan sebuah lingga yang dihormati oleh umat Hindu Bali.

Kompleks Goa Gajah dibagi menjadi dua bagian utama, di bagian utara merupakan warisan ajaran Siwa. Yang dibuktikan dengan adanya Trilingga dan patung Ganesha di dalam gua, tempat di mana umat Hindu melakukan persembahyangan. Lalu di sisi selatan, terdapat area Tukad Pangkung yang mencakup reruntuhan stupa Buddha berbentuk payung dengan 13 susunan dan stupa bercabang 3 yang diukir pada batu besar.

Candi Pegulingan

Keindahan Candi Pegulingan terletak di Kabupaten Gianyar, Bali yang berjarak sekitar 48 kilometer dari Denpasar atau 16 kilometer dari kota Gianyar. Candi Pegulingan merupakan bagian dari kompleks pura Pegulingan. Yang mana kamu bisa melihat keindahan panorama alam yang sangat memukau. Seperti keindahan Pura Pegulingan Istana Tampaksiring jika dilihat dari arah barat.

Candi ini juga memiliki posisi yang strategis karena berada di tengah area persawahan, sehingga memberikan pengalaman menyaksikan keindahan alam yang menakjubkan secara tidak langsung. Berdasarkan Lontar Usana Bali, Candi Pegulingan diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Raja Masula Masuli di Bali sekitar abad ke-11 Masehi atau tahun caka 1178. Ada beberapa penemuan menarik di candi Pegulingan ini yang melibatkan stupa. Materai tanah liat, relief Gana, arca Buddha berbahan emas, dan fragmen-fragmen bangunan.

Candi Lempuyang Luhur

Keindahan Candi Lempuyang Luhur yang dikenal sebagai Pura Penataran Agung Lempuyang, terletak di lereng Gunung Lempuyang, Kabupaten Karangasem, Bali Timur. Candi ini dianggap sebagai salah satu situs paling sakral di Bali dengan menawarkan pemandangan Gunung Agung yang megah. Tempat ini terbentuk dari serangkaian tujuh candi yang memiliki peran penting dalam upacara keagamaan dan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin berfoto dengan latar belakang Gunung Agung yang spektakuler.

Kemudian, untuk mencapai Candi Lempuyang pengunjung dapat memulai perjalanan dari Kota Denpasar. Dengan waktu tempuh sekitar dua jam lamanya, dengan melewati kawasan wisata Candidasa dan Amlapura. Candi Lempuyang menonjolkan keunikan dimana pengunjung harus menempuh lebih dari 1.700 anak tangga untuk mencapai candi utama di puncak Lempuyang. Meskipun melelahkan, pengunjung akan dimanjakan dengan udara sejuk hutan yang masih alami dengan iringan suara satwa dan pemandangan alam yang memukau.

Candi Tebing Tegallinggah

Terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, candi Tebing Tegallinggah ditemukan oleh seorang ahli arkeologi Belanda bernama Krijgsman. Ia memperkirakan bahwa bangunan ini berasal dari abad ke-12 Masehi. Proses penemuan candi ini cukup unik karena bangunan candi langsung dipahat pada dinding tebing. Awalnya, masyarakat mengira pahatan di dinding tebing tersebut merupakan pintu gerbang atau gapura. Namun, penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh Krijgsman. Menemukan bahwa tempat ini memiliki tangga yang dapat digunakan untuk mencapai bagian atas candi. Didukung dengan adanya beberapa relung yang mengungkapkan keberadaan candi Tebing Tegallinggah secara lengkap.

Baca Juga : Langkah Nyata dalam Pelestarian Candi yang Jarang Tersentuh

By idwnld8