Johnnydeppreads.com – Gunung Agung menjadi gunung paling tinggi yang ada di Bali, ketinggiannya ada di 3.142 meter di atas permukaan laut. Dan Gunung Agung sendiri berada tepat di Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem Provinsi Bali.
Paduan Fakta-Fakta Menarik Dibalik Indahnya Gunung Agung yang Ada di Bali
Tidak hanya itu saja, Gunung Agung sendiri masuk dalam kategori gunung yang berapi dengan tipe Stratovulkan. Bahkan gunung ini juga memiliki kawah yang cukup besar, sangat dalam dan terkadang mengeluarkan asap serta uap air.
Masih banyak hal tentang Gunung Agung yang harus kamu ketahui, dan hal tersebut akan diulas berdasarkan beberapa fakta di bawah ini:
Ada Pura Besakih di Lereng Gunung
Pura Besakih menjadi salah satu pura paling penting yang ada di Bali, lokasinya sendiri ada di lereng Gunung Agung. Dari Pura ini, gunung akan Nampak sangat jelas, memiliki bentuk kerucut sangat runcing dan juga sempurna. Tapi sebenarnya puncak dari Gunung Agung ini memanjang, dan kemudian akan berakhir tepat dibagian kawah yang melingkar juga lebar. Penduduk dan Masyarakat Hindu di Bali, percaya bahwa Gunung Agung menjadi tempat bersemayamnya para dewa. Bahkan juga dipercaya ada istana dewata.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa Masyarakat Bali menjadikan Pura tersebut menjadi tempat yang disucikan dan bahkan juga tempat yang keramat. Pura Besakih sendiri ada di kaki Gunung Agung yang luput dari aliran lahar letusan gunung di tahun 1963. Masyarakat mempercayai, bahwa letusan Gunung Agung di tahun tersebut menjadi peringatan dari Dewata. Dalam catatan sejarahnya, Pura Besakih serta Gunung Agung menjadi suatu fondasi awal atas terciptanya Masyarakat Bali.
Jalur Pendakiannya
Untuk bisa sampai puncak Gunung Agung, ternyata terdapat dua jalur utama yang bisa dilalui. Jika kamu ingin mencapai titik tertinggi dari Gunung Agung, dan tidak ingin merasa kesusahan untuk mencapainya. Maka bisa berangkat dari Pura Besakih dengan ketinggiannya sekitar 1.180 mdpl dan paling suci di Bali. Panduan terbaik memang bisa ditemukan langsung di desa yang paling dekat, tapi jika kamu senang mencapai tepian yang lebih pendek dari puncak tadi. Maka bisa mulai pendakian dari Pura Pasar Agung.
Menjadi pura tertinggi yang ada di Bali, dan nanti akan mendapatkan dua sisi pemandangan yang sangat spektakuler. Agar bisa mencapai puncak dari jalur Pura Besakih, maka kamu akan membutuhkan waktu tempuh sekitar 6 jam. Di sana sudah dipastikan banyak orang melakukan pendakian, terutama di malam hari. Tujuannya agar bisa mencapai puncak di pagi hari dan menikmati indahnya matahari terbit.
Candi Tersebar Tepat di Lereng Gunung
Pura pusat yang ada di Kawasan Gunung Agung itu ada Pura Penataran Agung. Didedikasikan untuk Dewa Shiwa. Kemudian ada juga Pura Batu Madeg, menjadi Candi Batu Berdiri dan dekat dengan belakang Pura Agung. Selanjutnya dibagian sebelah kiri, ada pura untuk Wisnu. Ada juga Pura Kiduling KReteg yang menjadi Candi Jembatan Selatan, tepat di atas jembatan dan melintasi selokan ke bagian kanan dan didedikasikan khusus untuk Brahma.
Setidaknya terdapat 19 jenis candi yang tersebar di lereng Gunung Agung, dan tentu saja masing-masing akan memiliki tujuan hingga musim upacara yang berbeda-beda. Tapi dari hadirnya tiga candi, khusus didedikasikan untuk trinitas Hindu. Dan itu yang paling penting.
Bahkan hampir setiap hari terdapat kelompok desa yang datang untuk melakukan ibadah, berdoa dan juga mengambil air suci untuk dibawa pulang. Untuk melangsungkan upacara di kuil setempat. Atau sekadar untuk menjadikannya sebagai penghormatan setelah selesai dari ritual atau siklus yang rumit.
Setiap pura yang ada di Kawasan Gunung Agung, memiliki upacara tahunan yang berbeda-beda. Bahkan biasanya akan digelar sekitar 10 tahun sekali. Ada Panca Wali Krama, menjadi upacara penyuaian bagi seluruh Bali.
Hal tersebut sangat menarik semua orang yang ada di Bali, menyegarkan dan menjadi sebuah upacara untuk Kembali berhubungan Masyarakat dengan Dewanya.
Ketinggiannya Berkurang
Siapa sangka, ternyata ketinggian dari sebuah gunung bisa berkurang, hal tersebut terjadi di Gunung Agung. Letusan yang dahsyat terjadi di tahun 1963, yang mana letusan tersebut menewaskan ribuan orang.
Ternyata meninggalkan rasa hormat sangat mendalam pada gunung serta para Dewa yang memberi juga mengambil kehidupan di dunia. Banyak peta yang masih mencantumkan bahwa Gunung Agung memiliki ketinggian sekitar 3.240 mdpl. Tapi faktanya ternyata ketinggiannya 100 lebih rendah dari angka tersebut, dan bisa disebabkan karena adanya aktivitas letusan di tahun 1983.
Pemandangan Gunung Rinjani dari Puncak Gunung Agung
Dari puncak Gunung Agung, kamu bisa langsung melihat indahnya puncak dari Gunung Rinjani yang ada di Lombok. Walaupun kedua gunungnya tertutup awan karena keduanya memang berada di atas awan. Tapi tidak mengurangi pesona indah dari gunung itu sendiri.
Kepulauan Nusa Penida pun disebelah Selatan, dengan jajaran pantainya. Termasuk Pantai sanur hingga gunung dan Danau batur yang ada dibagian barat lautnya.
Meletus Pertama Kali di Abad 17
Tepat di bulan Oktober tahun 1710, ternyata Gunung Agung ini diperkirakan telah Meletus. Letusan tersebut menjadi letusan pertama yang tercatat dalam Sejarah. Catatan tersebut tercantum dalam lonar Babad Gumi, juga Babad Tusan hingga Tattwa Batur Kalawasan. Di tahun tersebut air panas sampai bisa merusak banyak desa yang ada di Bali. Mulai dari Bantas, desa Bukit, merusak desa Caukcuk, Kayupetak hingga desa Rijasa sampai merusak desa Mandala dan beberapa desa lainnya.
Gunung Agung juga ternyata sempat Meletus di awal abad ke 18. Dan letusan terakhir terjadi di bulan Juli tahun 2018, berhasil melontarkan lahar dengan radius sekitar 2 Kilometer. Erupsi tersebut terjadi secara strombolian dengan diiringi suara dentuman menyeramkan.
Istilah tersebut diambil dari kata stromboli, nama Gunung Agung di pulau Stromboli Italia yang letaknya ada di Laut Tyrene. Ciri-ciri dari erupsi tipe ini adalah adanya erupsi kecil dengan gas, disertai dengan fragmen dan bahkan serpihan magma. Tidak hanya itu saja, Gunung Agung juga ternyata dikenal dengan sebutan Pien Van Bali. Menjadi salah satu gunung berapi aktif yang disakralkan oleh umat Hindu di Bali. Menjadi gunung tertinggi di Bali dan tentu saja Masyarakat Bali juga mempercayai Gunung Agung sebagai asal muasal kehadiran mereka.
Berdasarkan dari fakta-fakta di atas, upacara besar sering kali digelar. Bertumpu dari sebuah kepercayaan, nyatanya banyak upacara digelar. Satu diantaranya adalah upacara Eka Dasa Rudha, menjadi sebuah upacara yang dilakukan untuk menyambut perhitungan dan perputaran tahun saka saat satuan serta puluhannya menjadi angka satu.
Dalam perayaannya di Pura Besakih, Eka Dasa Rudha juga dilaksanakan setiap 100 tahun sekali. Bertepatan dengan angka satuan dan puluhan tahun saka yang mencapai angka 0.
Nah itulah beberapa fakta yang bisa kamu Simak dari Gunung Agung, sangat menarik dan gunungnya juga sangat menantang untuk didaki.
Baca Juga : Pesona Keindahan Gunung di Sulawesi dengan Pemandangan Menakjubkan