Johnnydeppreads.com – Di balik pesona pelestarian candi-candi yang sangat terkenal di Indonesia, pernahkah kamu berpikir apakah di luar sana ada candi-candi yang jarang dikunjungi wisatawan? Atau bahkan candi candi yang belum terjamah? Luasnya alam Indonesia membuat hal itu sangat mungkin terjadi, candi yang tersembunyi seperti permata di dalam hutan. Sama seperti candi yang terkenal, candi yang jarang dilirik ini juga memiliki jejak peradabannya sendiri, desain arsitekturnya pun tidak kalah memikat mata.
Namun terkadang, akses jalan yang jauh dan susah dijangkau membuat candi seperti ini kurang diminati untuk tujuan wisata, karena wisatawan ingin akses berlibur yang mudah. Berbeda halnya dengan orang yang sengaja berkunjung ke candi yang jarang dilirik ini untuk mempelajari sejarahnya, memperdalam spiritual, hingga mempelajari arsitektur yang ada pada candi tersebut.
Mengungkap Pesona Tersembunyi dari Candi yang Jarang Tersentuh
Jauh dari keramaian candi yang sangat terkenal, kamu bisa coba menyusuri perjalanan yang sedikit lebih jauh untuk bisa menemukan pesona tersembunyi yang sangat jarang diketahui oleh banyak orang. Bahkan terkadang nilai sejarah dan pesona arsitekturnya juga tidak kalah menawan untuk dikagumi.
Kamu juga bisa menyewa jasa tour guide untuk menemani perjalananmu ke candi yang jarang tersentuh, melalui jasa ini juga kamu bisa mempelajari makna dan filosofi yang ada dalam pahatan relief di setiap sisi candi. Berikut ini rekomendasi candi yang jarang tersentuh dan wajib kamu kunjungi:
Candi Asu Sengi
Candi ini berada di Magelang, tepatnya di lereng Gunung Merapi dan dekat tepi sungai Tlingsing Pabelan. Awan penemuan candi ini karena ditemukan arca Nandiswara yaitu lembu yang dipercaya merupakan kendaraan Dewa Shiwa. Namun karena kondisi arca tersebut telah rusak, masyarakat sekitar pada saat itu mengiranya arca anjing yang dalam Bahasa Jawa berarti Asu, dan kesalahan itulah yang menjadi awal penamaan dari Candi Asu Sengi.
Pelestarian Candi ini juga termasuk salah satu candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang ada di Pulau Jawa, dengan bukti yang tertulis pada Prasasti Sri Manggala, Kurambitan I, dan Kerambitan II. Letak candi ini berada di tengah ladang dan sering digunakan masyarakat sekitar untuk beristirahat dari ladang atau melakukan ritual tertentu. Candi Asu Sengi sempat terkena dampak erupsi Gunung Merapi, sehingga sempat mengalami pemugaran, walaupun bagian candi sebagian tidak bisa terselamatkan.
Candi Klero
Sebenarnya lokasi candi yang berada di Semarang ini cukup strategis karena dekat dengan Jalan Raya Salatiga dan dekat dengan Pasar Tengaran, tetapi entah mengapa masih jarang terjamah oleh wisatawan. Candi Klero pertama kali ditemukan masih dalam kondisi tidak utuh, tetapi sejak awal memang hanya memiliki 1 candi berukuran kecil.
Pada bagian dalam Candi Klero tidak ada relief apapun, tetapi ditemukan arca Dewa Shiwa yang menandakan bahwa candi ini dibangun untuk memuja Dewa Shiwa dalam agama Hindu. Belum diketahui kerajaan apa yang dulu membangun Candi Klero, karena masih kurangnya bukti peninggalan. Candi Klero hingga kini masih terawat dengan baik, sehingga kamu tidak perlu khawatir untuk mengunjunginya.
Candi Ngempon
Keindahan Candi yang berlokasi di Semarang ini termasuk salah satu candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Awal penemuan candi ini berupa reruntuhan pondasi candi, selanjutnya mengalami pemugaran dan sekarang telah berdiri kokoh 9 bangunan candi. Terdapat beberapa bukti yang mengarah bahwa candi ini merupakan Candi Hindu. Yaitu adanya arca Dewi Durga, arca Ganesha, arca Nandiswara, dan arca Kinara Kinari yang berwujud setengah manusia setengah burung. Penamaan Candi Ngempon muncul karena dahulu tempat ini merupakan pusat pendidikan bagi orang orang kasta brahmana yang akan menjadi mpu.
Candi Gunung Wukir
Candi yang berlokasi di lereng Gunung Wukir Magelang ini merupakan candi tertua sebagai bukti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Kompleks candi ini terdiri dari 4 bangunan yaitu 1 candi induk dan 3 anak candi. Candi Gunung Wukir termasuk Candi Hindu karena ditemukan arca Dewa Shiwa, arca Nandiswara, dan Lingga Yoni. Selain itu ditemukan juga Prasasti Canggal yang berisi kisah berdirinya lingga Dewa Shiwa di Desa Kunjarakunja yang saat itu dipimpin oleh Raja Sanjaya.
Ini Upaya Pelestarian Candi yang Ada di Indonesia
Pelesatrian Candi merupakan salah satu wujud keindahan Indonesia yang berupa bangunan. Sebagai sebuah bangunan, tentu saja candi juga dapat mengalami berbagai macam masalah yang berasal dari alam dan dapat mengancam kondisi candi. Sebagai generasi muda, kita harus bisa lebih peka dan melakukan upaya serius agar candi dapat tetap berdiri sebagai warisan bangsa. Berikut ini upaya yang bisa kita lakukan untuk melestarikan candi di Indonesia:
Pemeliharaan
Upaya mendasar yang bisa dilakukan adalah pembersihan secara berkala jika candinya dalam keadaan utuh. Upaya lainnya, jika candi mengalami kerusakan maka harus direkonstruksi ulang secara bertahap dan berkelanjutan agar bangunan candi dapat utuh dan kokoh kembali. Perawatan harian juga harus dilakukan seperti menyapu menggunakan sapu lidi dan mengorek lumut, keduanya harus dilakukan secara manual. Pemeliharaan khusus yang bisa dilakukan jika candi terkena abu vulkanik adalah membersihkannya dengan kuas agar debu debu vulkanik tidak menimbun candi.
Perlindungan
Pelestarian Candi merupakan bangunan yang rapuh karena sudah termakan zaman sehingga perlu adanya perhatian khusus. Seperti memastikan agar di sekitar candi tidak ada pembangunan ilegal yang bisa saja akan mempengaruhi kondisi tanah tempat berdirinya candi. Melakukan perlindungan hukum agar bisa menuntut pihak pihak yang tidak bertanggung jawab yang melakukan tindakan merusak, vandalisme, hingga pencurian. Sebagai bangunan yang tinggi, akan memungkinkan jika candi terkena sambaran petir dan rusak. Maka penting sekali memasang penangkal petir di sekitar area candi,
Pengembangan
Agar semakin banyak orang yang mengetahui keberadaan lokasi candi tertentu. Pihak pengelola harus mencoba cara yang mampu menarik perhatian pengunjung salah satunya melalui media sosial. Pengembangan melalui media sosial bisa dilakukan dengan membuat video edukasi tentang legenda dari candi tersebut. Film dokumenter tentang legenda dari candi tersebut. Mengadakan pertunjukan teater atau tari tradisional yang menceritakan tentang legenda candi tersebut. Upaya lainnya, harus dilakukan kerja sama dengan masyarakat sekitar agar bisa membuat suatu ciri khas produk yang hanya bisa di dapatkan di candi tersebut.
Upaya yang Harus dilakukan Pihak Pengelola
Menegakkan peraturan secara tertulis agar siapapun yang berkunjung ke candi tidak melakukan tindakan yang merugikan. Membuka kesempatan bagi para peneliti untuk melakukan penelitian lanjutan dan mendokumentasikan setiap penemuan barunya. Melakukan sosialisasi kepada generasi muda tentang betapa pentingnya menjaga kelestarian candi sebagai warisan budaya Indonesia. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar candi dengan cara menyediakan bak sampah bagi pengunjung. Berani menegur pengunjung agar menghormati seluruh peraturan yang berlaku.
Baca Juga : Mengungkap Nilai Luhur Bangsa dari Pesona Candi di Luar Jawa