Johnnydeppreads.com – Indonesia merupakan negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara tidak hanya kaya akan lautan nya yang terbentang luas dan tanahnya yang subur tetapi juga menjadi tempat bernaung gunung-gunung api sangat teraktif. Membentang di sepanjang cincin api pasifik atau yang biasa di sebut Ring of Fire membuat wilayah Indonesia menjadi salah satu wilayah yang rentan dan paling rawan terhadap fenomena letusan gunung berapi hingga dikenal sebagai salah satu negara ring of fire.
Adanya gunung berapi di Indonesia menghadirkan keindahan yang di iringi dengan berbagai resiko yang signifikan. Letusan gunung berapi sangat berdampak besar bagi lingkungan kehidupan, mulai dari awan panas. Aliran lava yang mampu mengubah topografi, pencemaran udara, bahkan memengaruhi kehidupan tanaman dan satwa liar. Meskipun begitu, gunung api di Indonesia merupakan bagian integral dari lanskap yang membentuk ekosistem di negeri ini.
Daftar Gunung Teraktif Indonesia Berpusat di Pulau Jawa
Berikut daftar gunung teraktif di Indonesia:
Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau merupakan salah satu gunung berapi paling terkenal di dunia akan keaktifan nya. Terutama dalam peristiwa letusan dahsyat yang terjadi pada tahun 1883, menyebabkan tsunami mengerikan. Menewaskan banyak korban hingga debu letusannya menyebar ke berbagai belahan dunia. Akibat dari letusan tersebut muncul lah Anak Krakatau yang kini ketinggiannya mencapai sekitar 4.8 mdpl. Namun ketinggian nya terus tumbuh seiring dengan aktivitas vulkanik yang berkelanjutan. Hal itu membuat para ahli vulkanologi terus memantau aktivtas Anak Krakatau ini. Sebab memiliki potensi yang besar untuk menyebabkan bencana alam. Di samping itu, gunung ini menjadi daya Tarik bagi para ilmuwan untuk mempelajari proses evolusinya dan juga gunung ini menjadi objek wisata lho!
Gunung Merapi
Gunung Merapi terletak di provinsi Jawa Tengah, merupakan salah satu gunung favorit bagi kalangan pendaki. Biasanya musim pendakian untuk gunung Merapi dimulai dari bulan Juli sampai dengan bulan September. Saat musim hujan biasanya para pendaki di himbau untuk tidak mendaki gunung aktif. Dikarenakan cuaca ekstrem saat musim hujan sangat berpengaruh bagi keselamatan dan juga keamanan para pendaki.
Gunung Merapi ini masih sangat aktif mengingat pada tahun 2010, bencana letusan Merapi ini telah menewaskan 353 jiwa, lalu pada tahun 2020 Gunung Merapi ini Kembali erupsi. Berdasarkan BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta, letusan Merapi ini menyebabkan adanya kolom vukanik setinggi 6.000 meter.
Gunung Kelud
Provinsi Jawa Timur selain mempunyai gunung Semeru yang menjadi gunung favorit juga memiliki Gunung berapi lainnya yakni Gunung Kelud. Gunung aktif ini berada di ketinggian dengan puncaknya yang mencapai 1.731 meter di bawah permukaan laut (mdpl). Berdasarkan catatan aktivitas Gunung Kelud telah terhitung meletus sebanyak lebih dai 30 kali dengan letusan terbesarnya berkekuatan 5 VEI (Volcanic Explosivity Index). Fakta menariknya gunung Kelud ini merupakan salah satu gunung aktif yang bertipe strato dan juga memiliki fenoemena terjadinya perubahan warna air di kawahnya.
Gunung Soputan
Gunung Soputan merupakan gunung Merapi yang masih aktif yang berada di provinsi Sulawesi Utara dengan ketinggiannya yang mencapai 1.784 meter di bawah permukaan laut (mdpl). Berdasarkan sejarahnya gunung api ini pertama kali erupsi pada tahun 1785, Gunung Soputan adalah salah satu gunung api yang berjenis Stratovulcano dengan catatan letusan terakhirnya pada tahun 2018. Walaupun kehadirannya membuat masyarakat siaga tetapi gunung ini tentunya mempunyai hal yang bisa di manfaatkan oleh masyarakat sekitar di antaranya berupa bahan material seperti pasir dan batu. Di sekitar kaki nya terdapat material yang berguna untuk bahan pembangunan rumah.
Gunung Ibu
Keindahan Gunung Ibu merupakan gunung berkawah vulkanik yang berada di Halmahera provinsi Maluku. Gunung Ibu memiliki ketinggian mencapai 1.325 meter di bawah permukaan laut (mdpl) dengan lebar kawahnya mencapai 1 km dengn kedalaman 400 m, statusnya menjadi gunung api ini pernah menghadirkan cukup banyak gempa. Terdapat beberapa catatan diantaranya 49 kali gempa Harmonik, 7.590 kali gempa vulkanik dangkal, 80 kali gempa dalam. Lalu dilanjurkan 1 kali gempa tektonik total, 1 kali gempa terasa, dan 132 kali gempa tektonik jauh. Hal tersebut tentunya memiliki dampak yang signifikan bagi lingkungan sekitar. Di samping itu Gunung Ibu seringkali menyebabkan hujan abu yang dimana terdapat material berukuran halus dan berbahaya bagi Kesehatan masyarakat serta ekosistem di sekellingnya.
Gunung Bromo
Sudah tidak asing lagi bukan dengan gunung yang satu ini? Keindahan pemandangannya yang tak bisa diragukan lagi yang menawarkan ke estetikan. Di samping itu gunung ini juga menjadi salah satu gunung teraktif di Jawa Timur memiliki ketinggian mencapai 2.614 di bawah permukaan laut (mdpl). Gunung Bromo dikenal dengan sebutan Kaldera Tangger yang memiliki catatan beberapa kali erupsi. menariknya erupsi gunung ini memiliki interval waktu teratur yakni 30 tahun dengan letusan terakhirnya pada tanggal 19 Juli 2019. Di samping itu Gunung Bromo meiliki kawah dengan diameter seluas 800 m terbentang dari selatan ke utara. Jika di ukur dari Barat ke Timur kira-kira 600 meter.
Tips Mengenal Gejala Maupun Tanda-Tanda Erupsi Gunung Teraktif
Teruntuk kamu yang berada di lokasi jaraknya dekat Gunung Merapi dan masih menjadi gunung teraktif pastikan kamu dapat mengenali gejala atau tanda-tanda erupsi seperti gemuruh, asap, dan gempa. Kamu juga perlu memahami jenis erupsi Merapi dan potensi bahayanya. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan saat erupsi:
- Mengikuti Perintah Evakuasi
- Pada langkah awal carilah tempat yang aman, segeralah tinggalkan daerah yang berbahaya. Pastikan kamu menggunakan masker dan kacamata agar dapat terlindungi dari debu vulkanik. Selanjutnya ikuti arahan pihak berwenang untuk menuju jalur evakuasi yang telah di siapkan.
- Hubungilah keluarga terkait kondisi keamanan mu dan tetap patuhi arahan dari petugas. Jika perlu siapkan dukungan logistic seperti makanan, minuman, lampu senter, obat-obatan, dan uang tunai.
- Setelah mengikuti berbagai arahan dari petugas pastikan kamu berada di shelter yang aman dari dampak letusan.
- Setelah evakuasi pastikan kebutuhan dasar mu terpenuhi jika kondisi nya kamu harus tinggal lama di shelter.
- Tetaplah gunakan masker dan kacamatan apabila kamu sedang berada di wilayah berdebu yang terdampak abu vulkanik.
- Tetaplah pantau informasi dari petugas entah itu melalui radio maupun melalui pengumuman secara lamgsung.
- Dan terakhir waspadailah bahaya kedua biasanya seperti banjir lahar dingin.
Itulah beberap hal yang harus kamu ketahui dan perhatikan ketikan kamu bermukim di area atau wilayah gunung berapi aktif, atau kamu yang sedang mendaki sehingga dapat meminimalisir dari hal-hal yang tidak di inginkan ketika sudah mengetahui prosedur dalam menamnggulangi erupsi gunung yang bisa saja tiba-tiba terjadi.
Baca Juga : Memulai Awal Tahun 2025 Dengan Mengeksplorasi Keindahan Gunung di Indonesia