Johnnydeppreads.com – Dengan adanya candi menjadi bukti sejarah bahwasannya bangsa Indonesia terdahulu memiliki peradaban yang sudah maju. Dengan mengenal jenis candi-candi, itu merupakan sebuah upaya kita sebagai generasi muda dalam mengenal sejarah-sejarah dan nilai budaya bangsa Indoensia. Masuknya kepercayaan Hindu-Buddha ke Indonesia, meinggalkan banyak sekali peninggalan dalam kebiasaan dan prilaku masyarakat. Adapun peninggalan-peninggalan tersebut berpa kuil, candi, prasasti, kitab, arca, dan masih banyak lagi. Yang kemudian candi menjadi peninggalan yang sangat menakjubkan. Pada zaman ini, bangunan kuno candi dijadikan sebagai pemakaman raja-raja, dan menjadi temapt pemujaan pada saat itu.

Perlu kalian ketahui, bahwasannya yang terdapat dalam candi bukanlah jasad raja-raja, melainkan barang-barang logasm, bebatuan, dan sesaji. Adapun ciri-ciri dari candi Hindu diantaranya pintu masuk candi hindu biasa terdapat kepala kala yang dilengkapi dnegan rahang bawah, candi cenderung lebih ramping, biasanya berbentuk kelompok, candi Hindu memiliki arca dewi trimutri, kemudian pada puncak terdapat bentuk ratna, dan candi Hindu memiliki tiga struktur bangunan yaitu Bhurloka, Bhurvaloka, dan Svarloka.

Sedangkan ciri dari candi Buddha diantaranya, candi Buddha digunakan sebagai temapt pemujaan, pada puncak candi terdapat stupa, meiliki patung Buddha, kemudian memiliki relief yang mengisahkan tentang banyak cerita, pada pintu Buddha terdapat kepala kala yang mulutnya terbuka menganga tanpa rahang bawah, dengam makara disetiap masing-masing pintu, dan candi Buddha memiliki tiga struktur bangunan yaitu Kamadatu, Rupadatu, dan Arupadatu. Jadi, setiap jenis candi pastinya memiliki ciri khasnya masing-masing. Inilah jenis candi di Indonesia, yuk simak dan pahami dengan jelas.

Jenis-jenis Candi di Indonesia

Candi yang menjadi salah satu peninggalan budaya yang megah ini, banyak tersebar di daerah Indonesia. Tepatnya di daerah yang mendapakan langsung pengaruhnya Hindu Buddha. Daerah yang menjadi tempat peninggalan candi diantaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Bali. Tidak perlu berlama lagi, yuk simak dan kenali beberapa jenis-jenis candi yang ada di Indonesia berikut ini.

Candi Borobudur

Ini merupakan candi Buddha yang berada tepat di Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur dibuat sekitar tahun 800-an M, yaitu pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Susunan bangunan candi terdiri dari enam teras bujur sangkar, dan tiga peralatan melingkar di atasnya.

Terdapat 2.672 panel relief, dan 504 arca Buddha. Bangunan candi diatasnya dimahkotai stupa utama terbesar yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh tiga barisan yang melingkar sejumlah 72 stupa. Candi Borobudur merupakan bangunan yang dibuat sebagai tempat suci yang memuliakan Buddha. Tidak hanya itu, candi Borobudur berfungsi sebagai tempat ziarah untuk umat manusia yang beragama Buddha dan juga sebagai pengalihan alam nafsu duniawi manusia untuk menuju pencerahan dan kebijaksanaan.

Candi Prambanan

Candi Prambanan merupakan candi yang yang berada dii desa Prambanan, tepatnya antara perbatasan Jawa Tengah dengan Yogyakarta. Sehingga Candi yang diperkirakan dibangun pada abad ke-9 M, dimana candi ini peruntukan atas keberadaan trimurti, yaitu Brahmana, Wisnu, dan Siwa.

Perlu diketahui, bahwasannya candi Prambanan sebenarnya bernama asli Siwagrha, dalam sanskerta berarti Rumah Siwa. Terdapat arca Siwa Mahadewa dengan tinggi tiga meter di ruang utama, oleh karena itu candi Prambanan lebih mengutamakan dewa siwa.

Candi Prambanan sebagai bukti sejarah bekas peninggalan kerajaan dengan kepercayaan hindu di masa lalu, dan hebatnya dalah masih berdiri kokoh hingga sampai kini. Serta Candi Prambanan berfungsi sebagai tempat untuk melakukan upcara pemujaan, upacara pemujaan dewa, dan upacara menghormati leluhur ataupun menghormati Buddha.

Candi Dieng

Peninggalan pada abad le-7 dari Dinasti Sanjaya yang berada di Daratan Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Candi Dieng memiliki tinggi sekitar 2000 m di atas permukaan laut, tepatnya dengan mengarah dari arah utara ke selatan kira kira sekitar 1900 m, dengan lebar 800 m.

Menurut para ahli, fungsi dari candi Dieng adalah sebagai tempat pemujaan terhadap trimurti, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa. Candi Dieng dibangun atas perintah dari raja-raja Sanjaya, candi ini adalah candi tertua di Jawa. Kemudian didirikanlah kompleks candi sebagai bentuk perwujudan dari masyarakat atas kebangkitan dewa Siwa dan istrinya.

Dari 21 bangunan Candi Dieng, yang kemudian dibagi menjadi 5 kelompok. Empat kelompok berupa ceremonial site atau tempat pemujaan diantaranya, kelompok Candi Arjuna dengan pandawa 5, kelompok Candi Gatotkaca, Kelompok Candi Bhima, kemudian kelompok Candi Dwarawati, dan kelompok Candi Magersari. Sedangkan kelompok terakhir adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal ataupun pemujaan, bangunan ini hanya terlihat sisa puing-puing tepatnya di sekitar kolompok candi Arjuna.

Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo adalah candi dengan corak Hindu, yang terletak di desa Candi, Bandungan, Kabupaten Semarang. Gedong yang berartikan bangunan, dan songo berarti Sembilan. Thomas Stamford adalah penemu Candi Gedong Songo pada tahun 1804.

Pada awalnya, Candi ini ditemukan dengan tujuh buah bangunan candi, sehingga ketika itu beri nama Gedong Poti. Tahun 1908 samapi 1911 arkeolog belanda menemukan dua bangunan candi, sejak itulah namanya berubah menjadi Candi Gedong Songo. Serta Candi Gedong Songo berfungsi sebagai temppat pemujaan terhadap dewa, itu ditandai dengan adanya arca Siwa Mahakala, Siwa Mahaguru, dan Ganesha.

Candi Penataran

Candi Penataran terletak di Desa Penataran, Nglegok, Kabupaten Blitar. Sehingga Candi Penataran merupakan salah satu candi terluas dan termegah yang ada di Jawa Timur. Candi ini dibangun pada masa Kerajaan Majapahit, tepatnya sekitar abad 12-15 M.

Adapun fungsi dari Candi Perantara adalah sebagai tempat untuk melakukan puja dan belajar agama, dapat juga digunakan sebagai tempat untuk bertapa, tidak hanya itu, namun juga berfungsi sebagai candi kerajaan untuk menghiasi kaki candi induk Penataran. Itu dapat dibuktikan dengan adanya relief tentang Wisnu, yaitu dari Kakawin Ramayana dan Kresnayana yang menghiasi candi induk Penataran.

Candi Perantara peninggalan Kerajaan Majapahit yang sangat unik dan istimewa, salah satunya karena memiliki fungsi candi. Serta Candi ini juga menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya dan juga beragam, dan juga candi Perantara ini telah diakui oleh UNESCO sebagai bagain dari sejarah peradaban Asia Tenggara.

Candi Sewu

candi yang berdiri pada abad ke-8, candi Sewu berada di sebalah utara Candi Prambanan. Serta Candi Sewu adalah kompleks candi terbesar setelah candi Borobudur. Candi Sewu diperkirakan lebih tua jika dibandingkan dengan Candi Prambanan.

Candi yang terdapat dalam kompleks sekitar 249, akan tetapi diberi nama Sewu yang berarti seribu. Dikarenakan jumlahnya banyak, karena itulah diberi nama Sewu. Kemudian terdapat kisah di belakang nama sewu tersebut, dimana candi Sewu berdasarakan pada kisah Roro Jonggrang yang meminta dibuatkan 1000 candi dalam waktu semalam.

Candi ini berfungsi sebagai tempat untuk melakukan ibadah dan juga upacara ritual keagamaan umat Buddha, akan tetapi sering digunakan untuk urusan politik dan kehidupan urban masyarakat Jawa Kuno.

Baca Juga : Punya Pesona Menakjubkan, Ini Deretan Danau Cantik di Indonesia

By idwnld8