Johnnydeppreads.com – Indonesia merupakan negeri yang sangat kaya akan keindahan alam dan warisan budayanya. Berdirinya sebuah Candi Hindu dengan pesona arsitektur kuno khas sebuah kerajaan Hindu, menjadikan candi tersebut tampak sangat memukau. Setiap Candi Hindu yang berdiri di Indonesia, tidak hanya sebuah bangunan tua saja, melainkan ada nilai sejarah yang terkandung di dalamnya yaitu kamu dapat melihat masa kejayaan sebuah kerajaan Hindu dari candi candi yang telah didirikan.

Jejak sejarah dengan nilai spiritual yang tinggi pada setiap candi juga dapat terpancar dari relief relief yang ada di bangunan candi. Biasanya bergam relief yang dipahat pada Candi Hindu tidak hanya menjadi hiasan, tetapi menjadi sebuah media dalam berkisah seperti ukiran kisah Ramayana, kisah Mahabharata, hingga kisah keadaan masyarakat pada zaman Kerajaan Hindu tersebut berdiri. Perbedaan relief yang dimiliki oleh setiap Candi Hindu merupakan ciri khas tersendiri dan termasuk mahakarya yang harus diwariskan dari generasi ke generasi.

Rekomendasi Wisata ke Candi Hindu di Indonesia

Pengalaman wisata tak terlupakan bisa kamu dapatkan jika kamu berkunjung ke Candi Hindu di Indonesia. Sebagai salah satu dari keindahan Indonesia, candi dapat membawa ketenangan dalam jiwa. Selain itu, relief pada Candi Hindu juga bisa menjadi tempat kita belajar sejarah, dan kamu tidak boleh lupa untuk mengabadikan keindahan arsitektur Candi Hindu dalam sebuah foto sebagai kenang kenangan. Berikut ini rekomendasi Candi Hindu di Indonesia yang bisa kamu kunjungi:

Candi Prambanan

Candi Hindu yang berlokasi di perbatasan Sleman dan Klaten ini sangat terkenal dengan kisah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Sehingga Candi Prambanan didirikan oleh Dinasti Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno yang dipersembahkan untuk memuja Dewa Trimurti yaitu Brahmana, Wishnu, dan Shiwa. Penamaan Prambanan sendiri berasal dari perpaduan Bahasa Jawa dengan istilah dalam agama Hindu yaitu “Para Brahman” yang berarti Brahmana Agung. Pada Candi Prambanan ini terdapat pahatan relief yang menceritakan kisah Ramayana, berupa gambar Dewi Shinta yang diculik oleh Rahwana menggunakan raksasa bersayap, serta gambar burung Jatayu yang coba menolong Dewi Shinta. Candi Prambanan juga memiliki ciri khas seperti panil phon kalpataru yang mengapit singa dalam ceruk.

Candi Gedong Songo

Keindahan Candi yang berlokasi di lereng Gunung Ungaran Semarang ini didirikan oleh Dinasti Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno. Candi Gedong Songo dengan pemandangan alam yang sangat indah itu dipersembahkan untuk memuja Dewa Shiwa dan Dewi Parwati, karena terdapat beberapa arca Dewa Shiwa dan Ganesha di dalamnya. Penamaan Candi Gedong Songo berasal dari Bahasa Jawa yang berarti Sembilan Bangunan, sesuai dengan jumlah candi yang berdiri pada zaman tersebut. Faktor alam menjadi salah satu alasan kompleks candi ini hanya tersisa 5 bangunan candi.

Candi Sawentar

Candi yang berlokasi di Blitar ini didirikan oleh Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh raja pertamanya yang bernama Raden Wijaya. Penamaan Candi Sawentar berasal dari kata Lwa Wentar atau Lawang Wentar yang berarti Pintu yang Terkenal. Candi Sawentar didirikan atas keyakinan Waisnawa yaitu pemujaan kepada Dewa Wishnu. Karena Dewa Wishnu berkendara dengan garuda dan di candi ini terdapat pahatan burung garuda. Selain itu terdapat relief naga bersayap pada kaki candi yang bermakna Alam Bawah.

Candi Sambisari

Candi yang berlokasi di Sleman ini didirikan oleh Dinasti Syailendra dari Kerajaan Mataram Kuno. Sehingga Candi Sambisari memiliki tampilan ceruk seperti puzzle dengan 4 bangunan candi, dan pemandangan asri yang menyegarkan mata. Candi Sambisari didirikan atas keyakinan Shaivas yaitu pemujaan kepada Dewa Shiwa. Dibuktikan dengan adanya arca serta relief Dewa Shiwa dan Dewi Durga. Selain itu, terdapat relief kehidupan masyarakat yang hidup di zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Candi Gebang

Candi ini berlokasi di Sleman ini didirikan oleh Dinasati Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno. Sehingga Candi Gebang sempat hilang tetapi kembali ditemukan pada tahun 1936. Menjalani proses yang panjang seperti penggalian, rekonstruksi hingga pemugaran dan hasilnya bisa dilihat seperti saat ini. Candi Gebang didirikan untuk memuja Dewa Shiwa, karena terdapat arca Nandiswara yaitu lembu yang biasa menjadi tunggangan Dewa Shiwa, dan arca Dewi Durga yaitu istri dari Dewa Shiwa. Candi Gebang memiliki arsitektur cukup berbeda dengan candi lain, karena tidak terdapat tangga masuk. Tidak ada relief pada kaki candi, dan pada puncak candi terdapat relief kepala manusia yang keluar dari jendela.

Arsitektur Khas pada Candi Hindu yang Memukau Mata

Candi yang didirikan sebagai tempat ibadah umat Hindu memiliki ciri khas yang dapat memancarkan kesan spiritual yang tinggi. Hal itu dapat terlihat dari detail arsitektur candi yang tidak hanya tersusun kokoh saja, namun tersusun dengan penuh filosofi dan simbol simbol Hindu lainnya. Berikut ini arsitektur khas pada Candi Hindu yang bisa kamu amati:

Struktur Bertingkat

Struktur bertingkat dalam ajaran Hindu bermakna sebagai tingkatan perjalanan spiritual seseorang. Sehingga Struktur Candi Hindu memiliki bagian bawah yang lebar dan akan mengecil ke bagian atasnya. Hal itu bermakna, perjalanan seorang manusia di bumi yang luas ini dan perlahan lahan mendekatkan diri kepada Dewa, hingga bisa mencapai kehidupan abadi di Nirwana.

Pahatan Relief

Relief tidak hanya menjadi hiasan saja tetapi memiliki makna simbolik yang mendalam tentang ajaran Hindu. Relief yang menjadi ciri khas pada Candi Hindu yaitu gambaran kisah kisah seperti Ramayana, Mahabharata, kisah Dewa Dewi dalam kepercayaan Hindu. Melalui relief inilah masyarakat pada zaman itu selalu mengingat bahwa dunia ini hanya sementara.

Arsitektur Batu

Pada zaman dahulu, ilmu tentang pembangunan belum semodern sekarang. Hanya orang orang tertentu saja yang memiliki keahlian arsitektur yang mengerti pemilihan bahan yang bagus untuk candi. Pemilihan batu andesit sebagai bahan baku, kemudian disusun dengan sedemikian rupa, menjadikan candi dapat berdiri kokoh walaupun zaman telah berganti.

Simbolis sebagai Bentuk Pemuliaan

Ada banyak bukti yang meyakinkan bahwa candi tersebut adalah peninggalan Kerajaan Hindu. Seperti ditemukannya arca Dewa Trimurti, Dewa Brahmana, Dewa Shiwa, Dewa Wishnu, Ganesha, Dewi Durga, Dewi Shinta, Dewi Lakshmi, Dewi Saraswati, Dewi Parwati, Nandiswara, Garuda, Angsa, Agasatya, dan Lingga Yoni. Simbolis tersebut menjadi bentuk pemuliaan atas Dewa Dewi yang dipuja oleh masyarakat di tempat tersebut. pemujaan bisa kepada Dewa Dewi yang berbeda tergantung dengan ajaran serta aliran yang dibawa oleh Batara Guru.

Penataan Candi

Candi Hindu memiliki penataan ruang yang rapi, karena di bagian tengah kompleks candi hanya terdapat 1 candi utama dan sekelilingnya terdapat beberapa candi dengan ukuran lebih kecil. Makna dalam penataan candi tersebut yaitu hubungan antara manusia dengan semesta, dan manusia dengan Sang Pencipta.

Baca Juga : Seluk Beluk Candi Hindu Buddha Warisan Budaya Nusantara

By idwnld8