Johnnydeppreads.com – Kota Karawang adalah kota yang menyimpan banyak daya tarik yang membuatnya tak pernah bosan untuk dikunjungi. Salah satu destinasi yang menarik adalah perpaduan wisata alam, sejarah, dan budaya di Candi Jiwa. Bangunan Candi Jiwa merupakan salah satu peninggalan arkeologis dari masa peradaban Hindu-Buddha di Indonesia. Pertama kali candi ini ditemukan pada sekitar tahun 1980-an. Candi tertua ini merupakan bagian dari kompleks Candi Batujaya ini terdiri dari berbagai candi tertu, di mana Candi Jiwa merupakan salah satu yang paling terkenal.
Menariknya, Candi Jiwa bukanlah sembarang candi, melainkan diyakini sebagai candi tertua di Indonesia. Bangunan megah menyimpan banyak misteri ini menjadi saksi tentang peradaban Indonesia di masa lalu. Menurut catatan sejarah, Candi Jiwa diperkirakan dibangun antara abad ke-6 dan ke-7 Masehi pada masa Kerajaan Tarumanegara. Beberapa arkeolog berpendapat bahkan lebih awal dari periode itu. Seperti diketahui, Candi Jiwa tidak hanya kental dengan sejarahnya tetapi juga menampilkan arsitektur yang unik dengan bentuk bangunan berbeda dari candi Hindu-Buddha pada umumnya bahkan belum pernah ditemukan di Indonesia.
Mengulik Sejarah dan Asal-Usul Nama Candi Jiwa
Asal-usul nama Candi Jiwa datang dari adanya mitos yang diyakini masyarakat setempat. Candi Jiwa kerap disebut juga dengan Batujaya I, yang memiliki nilai sejarah terbilang mistis. Berdasarkan keterangan warga di sana, pada zaman dahulu ada gundukan tanah yang menutupi kawasan candi. Suatu hari, area itu dilewati oleh seekor kambing, naasnya kambing yang melewati gundukan tersebut mati tanpa penyebab yang jelas. Dari kejadian itu, masyarakat di sekitaran candi berasumsi bahwa bangunan tersebut memiliki “jiwa”, karena kejadian yang sama terjadi berulang kali.
Teori nama lainnya adalah Candi Jiwa berasal dari kata “Syiwa” yang merupakan salah satu dewa dari agama Hindu. Kemudian karena dipengaruhi oleh aksen Sunda dari masyarakat setempat, hal ini mempengaruhi penyebutan nama Syiwa menjadi Jiwa. Yang mana dari waktu ke waktu, tempat ini terkenal menjadi Candi Jiwa. Menariknya, teori ini yang banyak disepakati oleh para ahli sejarah.
Keindahan Bangunan yang Terdapat Pada Candi Jiwa
Selain asal-usul namanya yang unik, Candi Jiwa juga menyimpan keindahan arsitektur bangunan yang menarik. Candi ini pertama kali dievakuasi pada tahun 1997 hingga tahun 2004. Ukuran candi tertua di Indonesia ini berkisar 19m x 19m dengan kisaran tinggi 4,7 meter. Uniknya, kompleks percandian ini tidak memiliki pintu pada area candi sehingga sulit ditentukan ke mana arah candi ini menghadap. Namun diperkirakan bangunan tersebut berdiri megah menghadap ke arah tenggara atau ke barat daya.
Hal lain yang membuat Candi Jiwa menjadi ikonik adalah bangunannya mirip dengan bunga padma atau teratai, terutama jika dilihat dari atas. Bentuknya yang seperti bunga karena pada bagian tengah candi terdapat bekas bangunan dengan bentuk melingkar. Diduga area tersebut merupakan jejak pembangunan patung Buddha. Untuk menelusuri bangunan candi pun sebenarnya cukup sulit karena tidak ditemukannya tangga. Meski begitu, pengunjung tetap dapat melihat sekeliling candi yang dihiasi hamparan hijau persawahan sambil berjalan kaki.
Penemuan Unik di Kawasan Candi Jiwa
Selain melihat sejarah pada Candi Jiwa, di candi tertua ini juga pernah ditemukan lempengan batu berbentuk seperti tablet yang berukir seperti relief Buddha. Ada pula beberapa jenis keramik, prasasti terakota yang berisi mantra Buddha, dan banyak penemuan lainnya. Berbagai penemuan tersebut menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Dengan melindungi serta menjaga keasrian Candi Jiwa, masyarakat tidak hanya bisa menikmati arsitektur kuno yang unik, tetapi juga merenungkan kebesaran peradaban yang ada di masa lalu.
Di kawasan kompleks candi ini juga pengunjung bisa menemukan beberapa candi yang dikenal sebagai “Unur” atau bukit kecil oleh masyarakat setempat. Beberapa candi tersebut diantaranya meliputi Candi Blandongan, Unur Lempeng, dan Unur Serut. Setelah dilakukan pemugaran, Candi Jiwa kini dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan terbuka untuk pariwisata. Pengunjung pun bisa melihat “pelipit pata” atau “patta” yang disusun di area kaki candi. Selain itu ada juga pelipit setengah lingkaran yang disebut “kumuda”, lalu yang terakhir adalah pelipit penyangga yang disebut “uttara”.
Adapun mengenai fungsi, tujuan dan fungsi dibangunnya candi ini masih menjadi misteri. Namun diperkirakan sebagai pusat kegiatan ritual atau tempat pemujaan. Mengingat bahwa Candi Jiwa tidak mempunyai tangga atau pintu masuk, maka diduga bahwa jalan yang ada di sekeliling bangunan candi merupakan sebuah jalan atau “patah” untuk keperluan “Pradaksina”, yakni sebuah ritual pemujaan dengan cara berjalan mengelilingi candi sebanyak tiga kali searah jarum jam.
Lokasi Candi Jiwa
Candi Jiwa terletak di Desa Segaran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Lebih tepatnya, Candi Jiwa termasuk dalam kompleks Candi Batujaya yang merupakan sebuah situs kawasan percandian yang terdiri dari beberapa candi yang tersebar di berbagai lokasi. Diduga dulunya kompleks ini adalah sebuah danau dengan banyak bangunan candi di sekitarnya. Itulah kenapa nama desa di sekitar kawasan percandian itu adalah Segaran dan Telagajaya, yang dalam bahasa Sansekerta berarti laut dan kolam yang mengisyaratkan asal-muasal danau tersebut. Situs percandian Batujaya berjarak kurang lebih 1 kilometer di sebelah timur aliran Sungai Citarum, dengan luas kompleks mencapai 500 hektare atau 5 kilometer persegi.
Berada tepat di tengah area persawahan, Candi Jiwa menunjukkan asrinya kehidupan pertanian bagi masyarakat pada masa itu. Bahkan hamparan sawah tersebut juga masih terjaga keasriannya sehingga tampak hijau segar dan menguning senja tergantung musim. Selain candi utama, ditemukan juga berbagai artefak peninggalan sejarah di kawasan ini seperti arca, perhiasan kuno, dan alat-alat pertanian zaman dahulu. Bagi para pecinta sejarah, Candi Jiwa merupakan tempat yang sempurna untuk menelusuri kehidupan peradaban kuno di Indonesia. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati keindahan alam sekitar seperti sawah dan sungai.
Aktivitas Menarik yang Bisa Dilakukan di Candi Jiwa
Setelah pemugaran dan pemeliharaan lebih intensif oleh pemerintah setempat, situs percandian Batujaya termasuk Candi Jiwa di dalamnya telah diperluas menjadi destinasi wisata yang lebih terjaga. Terlebih lagi, selain Candi Jiwa ada juga Candi Blandongan yang namanya mulai populer di kalangan wisatawan. Oleh karena itu, masyarakat yang ingin berkunjung ke tempat ini tidak perlu khawatir dengan berbagai pilihan aktivitas hingga fasilitas yang disediakan.
Untuk kegiatan menarik di sini, wisatawan bisa berjalan kaki mengelilingi area candi sambil menikmati keindahan alam sawah terasiring yang menenangkan. Area tersebut juga merupakan jalur aliran Sungai Citarum yang membuatnya terasa lebih sejuk dan berangin, sehingga pengunjung tidak perlu merasa takut kepanasan. Selain itu, untuk fasilitas yang disediakan pun sangat memadai mulai dari area parkir luas, gazebo, tempat makan, toilet, hingga tempat ibadah.
Demikianlah beberapa ulasan mengenai sejarah bangunan serta arsitektur yang ditampilkan oleh Candi Jiwa yang terletak di Karawang ini. Jika penasaran, kamu bisa langsung datang ke lokasi candi ini berada untuk melihat-lihat serta menikmati keindahan peninggalan sejarah dari warisan budaya tersebut.
Baca Juga : Tidak Hanya di Jawa, Ini Daftar Candi Terpopuler di Sumatera