Johnnydeppreads.com – Candi Badhut, Di awal abad ke 10 Masehi, lebih tepatnya lagi sekitar tahun 929 Masehi. Pusat pemerintahan Jawa berpindah ke Jawa Timur, dan saat itu Mpu Sindok menjadi keturunan raja-raja Mataram Hindi. Membangun kerajaan di Jawa Timur dengan pusat pemerintahannya di Watugaluh. Mpu Sindok sendiri digantikan oleh sang putri, ia adalah Sri Isyana Tunggawijaya. Sehingga raja berikutnya disebut dengan Wangsa Isyana. Selanjutnya cucu dari Ratu Isyana Tunggawijaya adalah Mahendradatta, ia menikah dengan Raja Bali yang bernama Udayana. Mereka pun memiliki putra yang bernama Airlangga.
Nah, raja keturunan dari Airlangga ternyata memberikan perintah pada pembangunan sebagian besar candi yang ada di Jawa Timur. Walaupun begitu, ternyata ada beberapa candi yang diduga dibangun pada masa lebih awal. Salah satunya Candi Badhut yang ada di Malam, diduga candi tersebut dibangun di Jawa Timur tersebut berlangsung hingga abad ke 15. Dan tepatnya dibangun saat masa Kerajaan Majapahit.
Candi di Jawa Timur yang Harus Kamu Kunjungi, Salah Satunya Ada Candi Badhut
Nah, bagi kamu yang penasaran dengan candi-candi yang ada di Jawa Timur dan sedang berencana untuk berwisata sejarah ke sana. Yuk langsung saja simak beberapa pilihan candi di Jawa Timur yang bisa kamu jadikan sebagai destinasi liburan. Tidak hanya sekadar melepas penat, tapi juga sekaligus berwisata edukasi yang sangat menyenangkan:
Candi Singosari
Pilihan candi di Jawa Timur pertama pada kesempatan kali ini, ada Candi Singosari. Yang posisi persisnya ada di Jalan Kertanegara Nomor 146 Candirenggo Singosari Malang. Dan seperti dengan namanya, Candi Singosari juga adalah salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Singosari.
Candi di Jawa Timur ini memiliki tinggi hingga 15 meter, dengan corak Hindu Buddha. Pada bagian bawah dari Candi Singosori, ternyata berbentuk persegi dan juga memiliki relung pada masing-masing sisi candinya. Sedangkan pada bagian atapnya, memiliki bentuk meru dengan susunan yang semakin atas maka semakin mengecil.
Sampai sekarang, Candi Singosari ini selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Terlebih lagi disaat akhir pekan juga saat liburan tiba. Dan waktu terbaik untuk bisa ke Candi Singosari, adalah di sore hari saat menjelang matahari terbenam. Dengan waktu tersebut, maka kamu pun bisa memotret dan mengambil momen siluet candi dengan latar langit yang sangat memesona dan tentu saja sempurna.
Candi Jolotundo
Letaknya ada di Bukit Bekel, lebih tepatnya di lereng barat Gunung Penanggungan Jawa Timur. Untuk Candi Jolotundo ini adalh petirtaan, atau pemandian yang terbuat atas bahan andesit. Sejarah dari Candi Jolotundo ini ternyata dibuat atau didirikan pada sekitar tahun 977 Masehi. Pembangunannya dilakukan sebagai wujud untuk menghormati leluhur Pandawa dalam yang kita kenal. Yakni kisah Mahabarata sebagai Raja India. Ia adalah Udayana.
Udayana sendiri di Indonesia adalah raja yang tidak lain adalah seorang ayah dari Raja Airlangga. Udayana pun diketahui berasal dari Bali, kemudian menikah dengan putri yang berasal dari Jawa. Dan ia adalah Guna Priyadharmapatni.
Perkawinan tersebut pada akhirnya melahirkan Airlangga, yang mana ternyata berkuasa di Jawa Timur. Udayana memerintah Bali disekitar tahun 1010 hingga 1022. Dan Raja Airlangga diperkirakan hidup di pemandian tersebut, kemudian dikaitkan erat dengan pemandiannya. Pemandian di Candi Jolotundo ini hingga sekarang masih terus mengeluarkan air, walaupun hampir semua relief yang biasanya mengeluarkan air telah hilang dan tidak berfungsi lagi.
Candi Badhut
Sejarahnya, ternyata Candi Badhut ini ditemukan oleh seorang ahli arkeologi tepat di tahun 1923. Candi Badhut pun ternyata memiliki nama lain, yakni Candi Liswa. Letak dari Candi Badhut adalah kurang lebih terletak dengan jarak 5 Km dari pusat Kota Malang. Tepatnya berada di Desa Karangbesuki Bau Kabupaten Malang. Diperkirakan Candi Badhut pun dibangun jauh sebelum masa pemerintahan dari Kerajaan Airlangga. Candi satu ini menjadi salah satu candi tertua yang ada di Jawa Timur.
Beberapa ahli dalam bidang purbakala, menyampaikan bahwa Candi Badhut dibangun dengan perintah dari raja Gajayana. Yakni dari kerajaan Kanjuruhan. Hal tersebut dapat terlihat jelas dari Prasasti Dinoyo, yang ditemukan di Desa Merjosari. Yang menjadi pusat dari Kerajaan Kanjuruhan dan letaknya ada di Dinoyo.
Berdasarkan pada tulisan prasastinya, masa pemerintahan Raja Dewasimba yang bersama dengan putranya. Yakni Sang Liswa. Adalah masa kejayaan dari Kerajaan Kanjuruhan. Kedua raja tersebut berlaku adil, berlaku bijaksana dan juga ternyata dicintai oleh rakyatnya.
Selain itu, Sang Liswa yang memiliki gelar Raja Gajayana. Ternyata sangat senang bersenda gurau dengan menggunakan bahasa jawa. Yakni Mbadhut. Sehingga itulah mengapa candi satu ini dinamakan dengan Candi Badhut. Tapi belum ditemukan bukti terkait dengan hubungan diantara Candi Badhut dan juga Raja Gajayana.
Candi Penataran
Jika kamu kebetulan sedang ke Blitar, maka lengkapi perjalanan liburan kamu untuk mengunjungi Candi Penataran. Menjadi salah satu candi yang megah, berada di Jawa Timur dan tentu saja cocok untuk dijadikan sebagai lokasi wisata sejarah. Sudah berdiri pada zaman kerajaan Kediri, yakni sekitar tahun 1200 Masehi. Candi Penataran pun terdiri atas beberapa bangunan lain, yang membujur di dalam porosnya barat laut tenggara.
Dibagian depan Candi Penataran terdapat dua arca yang sangat besar, tugasnya menjadi penjaga pintu. Kemudian ada juga Bale Agung, diperkirakan menjadi tempat berkumpul dan musyawarahnya para pendeta kerajaan. Lokasi dari Candi Penataran ada di desa Penataran, di kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Yang paling menarik dari Candi Penataran, faktanya ternyata pernah diajukan menjadi situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1995.
Candi Bajang Ratu
Lokasinya ada di Dusun Kraton Desa Temon, di Kecamatan Trowulan Mojokerto Jawa Timur. Untuk nama Bajang Ratu sendiri, pertama kali disebut dalam laporan kepurbakalaan. Tepatnya di zaman Hindia Belanda, tepat di tahun 1915.
Berdasarkan para ahli, Gapura Bajang Ratu atau yang disebut juga dengan Candi Bajang Ratu. Ada hubungannya dengan meninggalnya Raja Jayanegara, yakni di tahun 1328. Fungsi dari Gapura tersebut adalah untuk pintu masuk ke bangunan yang suci, guna memperingati wafatnya dari Jayanegara.
Di dalam Negarakertanegama, disebutkan bahwa Wisnu kembali lagi pada tahun 1328 saka dan jika ditelusuri kembali. Ternyata gapura tersebut diperkirakan dibuat tepat di abad ke 14.
Candi Brahu
Candi terakhir ada di Candi Brahu yang letaknya ada di Dusun Muteran Desa Kejagan Trowulan Mojokerto Jawa Timur. Sejarah dari Candi Brahu ini menyebutkan, bahwa Candi Brahu adalah salah satu candi paling tua yang ada di Trowulan.
Dasar atas dugaan tersebut, adalah adanya prasasti Alasantan yang ditemukan dekat dari Candi Brahu. Prasasti tersebut dikeluarkan oleh sang Raja, yakni Raja Mpu Sindok di tahun 861 Saka atau diperkirakan sekitar 939 Masehi. Isinya adalah tentang nama sebuah bangunan suci, yakni Waharu atau Warahu. Nama tersebut adalah menjadi asal nama dari Candi Brahu yang kini sudah dikenal secara luas.
Baca Juga : Mengintip Pesona Candi Sewu dengan Beragam Ritual Menarik