Johnnydeppreads.com – Banyak orang yang belum tahu, bahwa ternyata Indonesia memiliki 139 gunung api dan bahkan Indonesia ini menjadi salah satu negara ketiga di dunia dengan gunung api paling banyak. Bahkan Indonesia menjadi negara yang memiliki julukan Ring of Fire atau Cincin Api.

Beberapa Gunung di Indonesia yang Jarang Dikenal, Padahal Layak Didaki

Dari sekian banyaknya gunung api yang hadir di Indonesia, dan sering didaki oleh para pecinta alam. Ternyata masih ada gunung yang belum dikenal, padahal trek pendakiannya masih sangat aman dan masih sangat layak untuk didaki. Apa saja nama gunung-gunung api tersebut, dan ada dimana?

Gunung Rore Kautimbu

Gunung pertama yang jarang dikenal padahal layak untuk didaki, adalah Gunung Rore Kautimbu. Menjadi salah satu gunung yang ternyata sering dikunjungi oleh pendaki lokal. Lebih tepatnya ada di Kota Palu, dan memang masih sangat awam di telinga masyarakat Indonesia. Termasuk kamu sendiri bukan?

Gunung Rore Kautimbu memiliki ketinggian kurang lebih sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut. Lokasinya sendiri berada tepat di Polsek Lore Utara dan di pos Palang Brimob Sedora. Hal tersebut dilakukan agar pendaki dapat terhindar dari aksi terorisme pada area tersebut.

Memiliki vegetasi sangat rapat, tapi jalur pendakiannya sangat jelas dan juga terbuka. Sebab area di Gunung Rore Kautimbu pun menjadi tempat warga untuk mengambil hasil dari hujan, seperti rotan atau bahkan damar.

Memiliki curah hutan cukup tinggi, dan untuk kondisinya sendiri cepat berubah. Sehingga kamu harus membawa jas hujan jika ingin melakukan pendakian di Gunung Rore Kautimbu. Selama perjalanan sekitar 1 jam tepat dari Pos Helipad. Nanti kamu akan menemukan habitat Tarsius, yang menjadi primata endemik, yang hidup disekitar kawasan Sulawesi.

Puncak dari Gunung Rore Kautimbu ini memiliki trianggulasi, dibuat dari kayu dan juga ditopang oleh susunan batu. Tapi memang cukup disayangkan, informasi mengenai Gunung Rore Kautimbu ini masih terbatas dan membuat banyak spekulasi tersendiri.

Tidak hanya itu saja, ternyata Gunung Rore Kautimbu yang selama ini diketahui berada dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu, menjadi puncakkan awal Gunung Torenali dengan memiliki ketinggian sekitar 2.519 meter diatas permukaan laut. Sedangkan untuk Gunung Rore Kautimbu ini, berada jauh dibagian utara dari posisi Gunung Torenali, serta tidak lagi berada di dikawasan Taman Nasional Lore Lindu, yang tadi disebutkan.

Gunung Mekongga

Selanjutnya ada Gunung Mekongga, menjadi gunung tertinggi yang ada di pegunungan Mekongga. Berada diketinggilan sekitar 2.620 meter diatas permukaan laut. Membentang dari sisi utara Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Kawasan di Gunung Mekongga ini menjadi jajaran Pegunungan Verbeck, dimana puncak-puncaknya terdiri atas jenis batuan karst dataran tinggi.

Desa Tinukari, menjadi desa terakhir yang dilalui sebelum dusun terakhir untuk menuju Gunung Mekongga. Dan termasuk dalam Kecamatan Wawo. Yang menariknya dari perjalanan ke Gunung Mekongga, adalah akan ditemukan kepingan-kepingan mobil bekas. Lebih tepatnya lagi saat masuk ke Pos 6, kamu dapat menemukan pemandangan Danau Coca-Cola, danau sangat luas dan memiliki warna yang mirip dengan minumam bersoda.

Kemudian ketika akan menuju pos 8, kamu akan melewati hutan berlumur. Jalurnya akan semakin menanjak dan juga terjal. Sehingga mengharuskan pendaki untuk beristirahat terlebih dahulu dan jangan memaksakan diri.

Gunung Halau Halau

Berada di Provinsi Kalimantan Selatan, tepat dijajaran Pegunungan Meratus. Gunung Halau Halau ini dicatat pada peta menjadi Gunung Besar. Gunung Halau Halau berada tepat di perbatasan tiga kabupaten sekaligus. Yakni Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tanah Bumbu hingga Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Untuk ketinggiannya sendiri, Gunung Halau Halau hanya memiliki ketinggian sekitar 1.901 meter di atas permukaan laut. Terlebih rendah jika dibandingkan dengan beberapa gunung lain.

Tapi Gunung Halau Halau memiliki keunikan. Dimana titik awal pendakiannya diawali dari 200 meter di atas permukaan laut. Yang mana menjadi khas pegunungan di Kalimantan. Tidak seperti dengan beberapa gunung lainnya, yakni titik awal pendakian biasanya berada di atas 1.000 atau bahkan sampai 2.000 meter di atas permukaan laut.

Masyarakat Dayak yang tepatnya berada di desa Kiyu, ternyata memiliki kepercayaan bahwa tanah dan tanahnya mampu menghidupi keluarga mereka. Kebiasaan berladang, ternyata hanya bisa dilakukan pada kawasan kelola saja. Dan dilarang dilakukan penebangan kayu, karena diyakini jika hutan musnah maka adat pun akan otomatis hilang.

Dan untuk menuju puncak Gunung Halau Halau, kamu akan melewati jalur yang cukup menguras energi. Memiliki medan menanjak, curam dan bahkan keadaan hutan yang semakin lembab. Yang cukup disayangkan, selama proses perjalanan untuk sampai ke puncak Gunung Halau Halau adalah ditemukannya banyak sampah yang berserakan.

Gunung Masurai

Kemudian gunung berikutnya yang jarang diketahui, tapi layak untuk didaki. Adalah Gunung Masurai. Letaknya ada di Provinsi Jambi, persis dibawah pengelolaan Balai Taman Nasional Kerinci Seblat atau biasa disebut dengan TNKS. Untuk masyarakat yang tinggal disekitar Gunung Masurai, nama Masurai sendiri memiliki arti emas yang terurai. Sedangkan untuk ketinggiannya, Gunung Masurai memiliki tinggi sekitar 2.933 meter di atas permukaan laut. Bahkan menjadi salah satu gunung vulkanik yang saat ini masih aktif dan menampakkan aktivitasnya.

Perjalanan dapat dimulai dari Desa Sungai Lalang, berada tepat di tengah antara Gunung Masurai dengan Gunung Nilo pada ketinggian 1.416 meter di atas permukaan laut. Untuk vegetasi yang ada di Gunung Masurai, sepanjang perjalanan dari camp 1 sampai ke puncak paling utama. Akan didominasi dengan tanaman khas ketinggian. Seperti dengan pohon Cantigi, dan bahkan hampir semua pohon yang terlewati diselimuti dengan lumut warna hijau. Memiliki tingkat kelembaban tinggi dan tanah yang dilalui mirip seperti lumpur.

Dibeberapa titik yang dilalui untuk menuju puncak Gunung Masurai pun bahkan berlubang, memiliki tanah yang berada diantara akar pepohonan. Berisi air endapan tawar dan tentu saja bisa dikonsumsi.

Gunung Tambusisi

Gunung terakhir ada Gunung Tambusisi, yang memiliki ketinggian sekitar 2.422 meter di atas permukaan laut. Dan berdasarkan data administratif, Gunung Tambusisi ini berada di desa Tambayoli Kabupaten Morowali Utama Provinsi Sulawesi Tengah. Seperti dengan ciri khas gunung yang ada di Sulawesi, Gunung Tambusisi ini memiliki ketinggian lebih dari 2.000 mdpl dan memiliki hutan heterogen. Lebih luas dari hutan homogennya.

Untuk jalur pendakiannya, nanti akan dimulai dari Desa Tambayoli, Kecamatan Soyojaya. Terletak dibagian selatan Gunung Tambusisi dan dapat ditempuh dengan menggunakan perahu kayu. Akan membelah Teluk Tomori. Pada beberapa titik, kamu akan menemukan pemandangan rumah khas dari masyarakat adat Suku Taa. Tersusun sangat rapi dan akan melewati jalur dengan vegetasi bervariasi. Mulai dari savanna, belukar bambu, pakis hutan, semak dan bahkan cemara gunung juga ada.

Nah itulah beberapa gunung di Indonesia yang belum dikenal, tapi sejatinya masih layak untuk didaki. Tapi untuk keselamatan, diharapkan agar didaki oleh kamu yang memang sudah profesional.

Baca Juga : Rekomendasi Gunung Bagi Kamu Si Pendaki Pemula

By idwnld8

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *