Johnnydeppreads.com – Taman Laut Cenderawasih (TNTC), taman nasional laut terbesar di Indonesia, merupakan permata tersembunyi yang terletak di perairan Papua Barat yang menakjubkan. Sehingga Taman yang menakjubkan ini membentang lebih dari 1,5 juta hektar, meliputi berbagai ekosistem laut, termasuk terumbu karang yang berwarna-warni, hamparan lamun yang luas, dan habitat pesisir yang beragam. Taman ini tidak hanya terkenal karena keindahan alamnya tetapi juga karena keanekaragaman hayatinya yang kaya, menjadikannya surga bagi pecinta alam dan pencari petualangan.

Pengunjung dapat menjelajahi pantai yang tenang, menyelam ke dalam air sebening kristal, dan menjumpai berbagai spesies laut, termasuk ikan berwarna-warni, ikan pari manta yang megah, dan bahkan dugong yang sulit ditangkap. Taman ini merupakan tujuan ideal untuk snorkeling dan scuba diving, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka yang ingin menjelajahi dunia bawah laut.

Selain keajaiban perairannya, Taman laut Cenderawasih adalah rumah bagi satwa liar darat yang unik dan pemandangan menakjubkan yang memikat para pendaki dan penjelajah. Saat Anda menjelajahi hutan hujan yang rimbun, Anda akan berkesempatan untuk melihat burung-burung eksotis dan satwa liar lainnya yang endemik di wilayah tersebut.

Taman ini menawarkan berbagai kegiatan yang bisa Anda eksplor, mulai dari mengamati burung hingga berkayak. Yang memastikan bahwa pengunjung dari semua minat menemukan sesuatu yang memikat. Dengan pemandangannya yang menakjubkan, ekosistem yang beragam, dan komitmen terhadap konservasi. Taman Nasional Teluk Cenderawasih adalah tujuan yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang bepergian ke Papua Barat. Surga ini menjanjikan petualangan yang tak terlupakan di salah satu lingkungan alam terindah di Bumi.

Spot Terbaik Untuk Menjelajahi Bawah Laut Teluk Cenderawasih

Anda yang tertarik dengan keindahan dan kekayaan bawah laut di Teluk Cenderawasih ini, berikut beberapa spot wajib untuk disambangi:

Teluk Kwatisore

Atraksi utama di Teluk Cenderawasih adalah menyelam bersama hiu paus. Terpusat di sekitar Teluk Kwatisore, dekat kota Nabire, puluhan ikan besar ini berkeliaran di bawah anjungan pemancingan setempat untuk mengambil ikan kecil yang ditebarkan nelayan di permukaan air. Meskipun praktik ini merupakan tradisi lama dan bukan upaya untuk memikat hiu paus bagi wisatawan yang menunggu. Namun hal ini telah menempatkan Teluk Cenderawasih di peta sebagai tujuan wisata hiu paus kelas dunia. Ini adalah salah satu dari sedikit tempat yang memungkinkan untuk menyelam skuba dan bukan sekadar bersnorkel bersama hiu paus. Peserta sering kali kalah jumlah oleh raksasa yang lembut ini. Konsentrasi hiu yang begitu dekat, dan waktu yang tak terbatas yang dapat dihabiskan penyelam bersama mereka. Berpadu untuk menciptakan pengalaman yang luar biasa dan beberapa peluang foto yang benar-benar epik.

Manokwari dan Pulau Mansinam

Teluk Cenderawasih digunakan sebagai pelabuhan oleh armada Jepang selama Perang Dunia II. Kini Anda dapat menemukan berbagai macam memorabilia militer yang tersebar di dasar teluk yang berpasir. Ada juga sejumlah bangkai kapal di daerah Manokwari, termasuk Shinwa Maru sepanjang 390 kaki. Di  Masinam juga ada pesawat tempur P40 Tomahawk, lengkap dengan instrumentasi dan kursi pilot yang masih terpasang. Bangkai kapal dan terumbu buatan ini kini menjadi rumah bagi berbagai macam makhluk. Serta belut moray, kerapu, dan spesies lain yang menyukai celah.

Numfoor

Pertumbuhan karang yang sehat menutupi dinding terumbu luar yang curam ini, dan gerombolan besar barakuda, tenggiri, dan kakap berputar-putar di arus yang kuat. Tuna dan kerapu besar, serta hiu karang abu-abu dan hiu sirip putih, juga dapat terlihat disini. Air yang jernih dan biru yang tak berujung membuat penyelaman menjadi dramatis.

Pulau Manim

Setidaknya ada tujuh bangkai kapal pendarat berserakan di dasar laut lepas Pulau Manim. Semuanya berada dalam batas penyelaman rekreasi, dan ditutupi oleh hamparan karang, spons, dan gorgonia yang berwarna-warni.

Pulau Roon

Batu-batu besar dan bongkahan batu ditutupi oleh pertumbuhan karang matahari hijau yang paling subur di daerah tersebut. Kawanan ikan fusilier, barakuda, dan hiu karang sesekali dapat terlihat.

Kehidupan Laut di Teluk Cenderawasih

Taman Nasional Teluk Cenderawasih mencakup area seluas lebih dari 5.600 mil persegi dan mencakup berbagai macam habitat bawah permukaan, mulai dari sistem mangrove dan terumbu karang hingga perairan laut yang lebih dalam. Sejarah geologi yang membingungkan di wilayah ini telah mengakibatkan beberapa spesies endemik yang sangat berwarna-warni berevolusi secara terisolasi dari wilayah Indonesia lainnya. Hewan-hewan baru masih terus ditemukan, dan banyak spesies langka lainnya seperti kuda laut kerdil, ikan kodok, ikan pipa hantu, dan gurita tiruan ditemukan di daerah tersebut.

Lebih dari 150 spesies karang telah tercatat di teluk tersebut, termasuk banyak karang lunak, dan karang keras berwarna biru dan hitam. Ini, pada gilirannya, menyediakan rumah bagi lebih dari 200 spesies ikan seperti ikan kakatua berwarna cerah, ikan damselfish berkelompok, ikan kelinci, ikan kupu-kupu, ikan anemon, dan masih banyak spesies ikan lainnya. Tidak jarang terlihat satu dari beberapa spesies hiu, termasuk hiu paus, hiu karang sirip putih dan hitam, hiu epaulet endemik, dan bahkan hiu martil bergigi. Dan yang paling penting, mamalia laut seperti lumba-lumba, paus pilot, dan dugong yang terancam punah juga sesekali muncul.

Liveaboard Teluk Cenderawasih

Saat ini, akses ke Teluk Cenderawasih terbatas pada liveaboard, dengan kapal pesiar yang berangkat dari berbagai pelabuhan di sekitar teluk. Beberapa kapal menggabungkan perjalanan dengan menyelam di Raja Ampat utara. Dengan banyak dari liveaboard ini berangkat dari Sorong di Papua Barat. Beberapa kapal berbasis Pulau Komodo juga mengunjungi Teluk Cenderawasih.

Akomodasi

Tidak tersedia hotel dan penginapan di kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Pada umumnya operator selam menyediakan layanan menginap di atas kapal atau yang biasa disebut live-aboard selama 4-10 hari. Semua kebutuhan sehari-hari tersedia di sini, mulai dari tempat tidur, makanan, air tawar, peralatan, pemandu selam, dan lain-lain. Paket selam seperti ini memang lebih mahal dibanding pilihan paket lainnya. Tetapi live-aboard dapat membawa Anda untuk mengunjungi dan menjelajahi pulau-pulau kecil yang tersebar di TNTC.

Namun, jika Anda berniat untuk bermalam di area pemukiman penduduk. Anda dapat menghubungi pengelola untuk dapat membantu Anda menyewa rumah dari penduduk setempat.

Waktu Terbaik Untuk Berkunjung

Waktu terbaik untuk mengunjungi taman nasional terbesar di Indonesia ini adalah dari bulan Mei hingga Oktober. Meskipun hiu paus selalu ada disini sepanjang tahun. Anda harus terlebih dahulu memperoleh izin dari pengelola taman nasional ini atau pemerintah setempat demi keselamatan pengunjung sendiri. Menyelam dapat dilakukan di sini sepanjang tahun, namun sebagian besar liveaboard menawarkan perjalanan antara bulan Juni dan Oktober ketika tempat-tempat lain di Indonesia terpengaruh oleh cuaca buruk.

Baca Juga : Menyambangi Pesona Dunia Bawah Laut Dengan Menyelam

By idwnld8

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *