Johnnydeppreads.com – Papua selalu memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Pulau yang terletak di ujung timur Indonesia ini bahkan memiliki destinasi wisata yang patut diacungi jempol. Salah satunya Taman Laut Teluk Cendrawasih (TNTC). Namanya mungkin telah tersohor hingga kancah internasional sebagai mutiara laut terbesar di Indonesia.
Taman laut nasional ini berada di perairan laut terbesar di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai seluas 12.400 hektare, pulau-pulau seluas 55.800 hektare, dan wilayah perairan seluas 1.385.300. Luas yang fantastis itu meliputi terumbu karang seluas 80.000 hektare, laut seluas 1.305.000 hektare, dan panjang garis pantai sekitar 1.453.500 hektare.
Tak heran jika taman laut di Bumi Cendrawasih ini masuk ke dalam 5 wilayah dan 2 provinsi. Yaitu Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Manokwari yang merupakan bagian dari Kabupaten Manokwari, di Provinsi Papua Barat. Serta Kabupaten Nabire, Kabupaten Yapen, dan Kabupaten Waropen di Provinsi Papua.
Flora dan Fauna Endemik Taman Laut Teluk Cendrawasih
Selain luas, kawasan konservatif alam bawah laut terbesar di Indonesia ini juga menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna. Tercatat ada sekitar 500 spesies terumbu karang dengan 14 spesies baru karang hidup di perairan Teluk Cendrawasih. Di sini juga bisa dijumpai berbagai spesies ikan karang sebanyak lebih dari 950 spesies.
Hiu Paus
Hiu paus dengan nama latin Rhincodon Typus, merupakan spesies hiu terbesar di dunia. Namun jenis hiu ini bukanlah predator karena hanya memakan plankton. Meski begitu, pertumbuhannya sangat luar biasa karena bisa mencapai panjang hingga 18 meter. Makhluk raksasa laut ini hanya bisa ditemukan di tiga lokasi di Indonesia, yakni Kepulauan Derawan di Kalimantan, Gorontalo, dan Teluk Cendrawasih di Papua.
Oleh karena keberadaan hiu paus ini, Teluk Cendrawasih difungsikan menjadi taman laut yang bertujuan untuk menjaga kelestariannya. Adapun Desa Kwatisore telah lama menjadi area penelitian hiu paus di Teluk Cendrawasih. Keberadaan satwa langka ini juga menjadi daya tarik wisatawan yang ingin berinteraksi dari jarak dekat.
Penyu
Selain hiu paus, Taman Laut Teluk Cendrawasih juga terkenal dengan pelestarian penyu. Kawasan ini menjadi habitat bagi ragam spesies penyu. Bahkan di beberapa titik lokasi merupakan tempat penangkaran penyu. Penyu yang dapat ditemukan di cagar alam ini antara lain penyu hijau, penyu belimbing, penyu sisik, dan penyu lekang.
Flora dan Fauna Eksotis
Selain itu, ada pula berbagai flora dan fauna Eksotis yang menjadi primadona Teluk Cendrawasih. Tercatat ada lebih dari 200 jenis ikan dan burung yang mendiami taman nasional ini, termasuk burung endemik Papua, burung Cendrawasih.
Spesies Bawah Laut
Sebagai taman laut yang dijaga keindahannya, taman nasional di tanah Papua ini juga terus dikembangkan. Pada tahun 2006, terdapat 506 hewan karang hidup di perairan Teluk Cendrawasih. Sementara keanekaragaman karang yang terdapat di kawasan ini berjumlah 178 jenis, yang mana jumlah ini lebih unggul dari Taman Nasional Raja Ampat yang hanya memiliki 131 jenis karang.
Baca Juga : Keindahan Taman Laut Wakatobi, Surganya Flora dan Fauna Unik
Zona Taman Nasional Laut Teluk Cendrawasih
Menjadi taman laut nasional terbesar di Indonesia, membuat Taman Nasional Teluk Cendrawasih dikelola dengan sistem zonasi. Pembagian zonasi di kawasan itu dibagi menjadi berikut.
Zona Inti
Zona inti adalah zona pertama yang memiliki fungsi perlindungan terhadap ragam spesies flora dan fauna langka atau terancam punah. Habitat yang ada di zona ini tergolong lemah terhadap gangguan sehingga digunakan untuk melindungi perkembanbiakan makhluk hidup di dalamnya.
Zona Pelindung
Adapun Zona ini berfungsi untuk mengelilingi zona inti, menjadi penyangga dari kegiatan zona-zona di luarnya agar tidak berdampak langsung pada habitat di zona inti.
Zona Pemanfaatan Terbatas
Ini merupakan zona yang berfungsi sebagai wilayah untuk memanfaatkan sumber daya alam penduduk setempat dengan cara tradisional. Baik untuk kepentingan hidup sehari-hari maupun keperluan wisata. Di zona ini terdapat aturan tidak boleh merusak habitat atau mengambil jenis hayati yang dilindungi.
Zona Penyangga
Daerah yang berada di luar zona di atas, fungsinya untuk memberikan pengamanan dan menjadi tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan lain.
Struktur Geologi Unik dan Oseanografi Penting
Taman laut Teluk Cendrawasih tak hanya kaya keanekaragaman hayati yang beragam, tetapi juga memiliki struktur geologi yang unik dan sejarah oseanografi yang berperan penting dalam penelitian dan pendidikan.
Ekosistem perairan di Bumi Cendrawasih Papua ini mempunyai terumbu karang yang sangat luas dengan kualitas terbaik tidak hanya di dalam negeri tetapi juga dunia. Para ahli terumbu karang bahkan pada 2006 lalu menyatakan, bahwa ada lebih dari 500 spesies terumbu karang dengan 14 jenis spesies baru yang ditemukan. Bahkan, Pulau Purup dan Selat Numamurang adalah lokasi terbanyak sebagai habitat untuk berbagai biota laut yang tercatat di seluruh dunia.
Kawasan Teluk Cendrawasih membentang di antara gugusan kepulauan dari Kepulauan Auri arah timur Tanjung Kwatisore, sementara di sebelah selatan hingga utara sampai ke Pulau Rumberpon. Termasuk di dalamnya terdapat 500 Km garis pantai Pulau Induk Papua yang dihuni oleh terumbu karang dari ke-18 pulau. Adapun 18 pulau tersebut adalah Pulau Nuburi, Pepaya, Nutabari, Kumbur, Anggromeos, Kabuoi, Rorado, Kuwom, Matas, Rouw, Iwaru, Rumarakon, Nusambier, Maransabadi, Nukup, Paison, Numerai, dan Wairundi.
Sejarah Taman Laut Teluk Cendrawasih
Teluk Cendrawasih mulai ditetapkan sebagai taman laut pada 1990. Satu bulan kemudian, pada 6 Maret 1990 kawasan ini dinyatakan sebagai Taman Nasional Laut Cendrawasih yang pengelolaannya di bawah pemerintah. Hingga akhirnya, 12 tahun kemudian secara resmi ditetapkan dan diberi nama sebagai Taman Nasional Teluk Cendrawasih.
Dibandingkan taman nasional lainnya, keberadaan Teluk Cendrawasih sudah cukup lama. Taman nasional di tanah Papua ini ditetapkan pada 18 tahun lal melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 8009/Kpts-II/2002 pada tanggal 29 Agustus 2002. Perlahan dari situ, Taman Nasional Teluk Cendrawasih menjadi destinasi wisata alam bagi wisatawan lokal.
Lokasi taman laut ini terletak di tepi Samudera Pasifik yang merupakan pertemuan lempeng Australia dan lempeng Samudera Pasifik. Berada di jalur tersebut membuat pengunjung TNTC wajib melakukan diving karena keindahan bawah lautnya yang luar biasa. Teluk Cendrawasih memiliki taman laut dengan wilayah perairan terluas di Indonesia. Tidak hanya menyimpan keindahan mempesona, sumber daya lautnya pun sangat melimpah dan menjadi pusat beragam spesies endemik baik di darat maupun laut.
Taman Nasional Laut Teluk Cendrawasih tentunya sangat berperan penting dalam konservasi laut. Upaya ini dilakukan untuk memastikan keanekaragaman hayati dan ekosistem laut di dalamnya selalu terlindungi. Meski saat ini Teluk Cendrawasih juga menjadi destinasi wisata, namun masyarakat perlu bersikap bijaksana dan mengikuti aturan yang ditetapkan agar keseimbangan lingkungan di sekitar taman laut Teluk Cendrawasih tetap lestari.
Baca Juga Ulasan Lain : Daftar 7 Air Terjun Menarik Di Wilayah Lampung Paling Keren